DEFENISI FILSAFAT ADMINISTRASI
FILSAFAT ADMINISTRASI
Filsafat administrasi mencari hakikat administrasi. Dalam hakikat
administrasi di bidang kenegaraan dan pemerintahan, dapat dilakukan dengan
pendekatan ontologis. Dalam mencari hakikat administrasi, titik berat
ditekankan pada konsep administrasi dari segi pengertian teknis. Konsep
administrasi dari segi pengertian teknis harus lepas dari konsep politik dan
hukum. Hakikat administrasi bedanya akan lebih tampak apabila kita pelajari
hakikat politik dan hukum. Hakikat administrasi dapat dipelajari melalui
pemikiran-pemikiran Barat.
Dalam mempelajari filsafat administrasi, secara pendekatan aksiologis
dan etis, filsafat administrasi tidak lepas dari filsafat politik, hukum, atau
filsafat tertentu dari suatu negara, seperti Indonesia dengan filsafat Pancasila.
Filsafat administrasi tidak berdiri otonom, jika dipelajari filsafat nilainya baik
yang aksiologis maupun yang etis berkaitan dengan terminal value atau
instrumental value
Maka, dalam mempelajari filsafat administrasi secara aksiologis dan etis,
tidak lepas dari hal-hal berikut ini:
1. Filsafat politik terkait dengan filsafat tentang negara.
2. Filsafat hukum mencari hakikat yang sebenarnya apa itu hukum.
3.Filsafat-filsafat tertentu, contohnya di Indonesia dengan filsafat Pancasila karena administrasi adalah:
a. pelaksanaan politik dalam suatu negara
b. karena administrasi pelaksana hukum dalam suatu negara
c. karena administrasi adalah pelaksana utama filsafat negara itu.
Filsafat politik adalah hasil renungan tentang tujuan dan cara-cara
bermoral untuk mencapai dan melaksanakan politik, terutama berkaitan
dengan segi etik politik dan segi taktik politik.
Mengenai filsafat hukum, meskipun ada hubungannya dengan filsafat
administrasi, penulis menganggapnya terlalu jauh dari filsafat administrasi
dan lebih berguna bagi ahli hukum. Persoalan filsafat menyentuh suasana dan
iklim di mana administrasi beroperasional yang harus dipedomani oleh para
pejabat, terutama pejabat negara. Pelaksanaan hukum dalam administrasi
mengandung risiko: ada positif dan negatifnya, sehingga administrasi harus
tertib sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Apabila terjadi
pelanggaran, dikenakan sanksi.
Di dalam bukunya, The Liang Gie menyatakan bahwa dalam suatu
negara, politik dan administrasi memiliki hubungan dengan alasan:
a. administrasi berkaitan dengan organisasi internal dari suatu negara
b. administrasi menyentuh unsur-unsur umum dalam suatu negara
c. administrasi berkaitan dengan kepentingan nasional
d. kegiatan-kegiatan administrasi berkaitan dengan politik yang akan
memengaruhi halauan pemerintah dan halauan administrasi.
RANGKUMAN TENTANG FILSAFAT ADMINISTRASI
1. Dalam mempelajari filsafat administrasi secara pendekatan
aksiologis dan etis, filsafat administrasi tidak lepas dari filsafat
politik dan filsafat hukum.
2. Filsafat administrasi tidak berdiri otonom, jika dipelajari, filsafat
nilainya, baik yang axiologis maupun yang etis, baik yang mengenai
terminal value maupun instrumental value.
3. Filsafat administrasi adalah proses berpikir secara matang,
berstruktur, dan mendalam terhadap hakikat dan makna yang
terkandung dalam materi ilmu administrasi. Memang, disadari atau
tidak, sesungguhnya ilmu administrasi memfokuskan diri terhadap
aspek manusia, terutama pelaksanaan aktivitas, yang dilakukan
secara kerja sama.
4. Ontologi administrasi merupakan ilmu pengetahuan yang sifat
jangkauannya sangat universal dan menyeluruh dari struktur
kehidupan manusia. Hal ini disebabkan memang bidang kajian ilmu
administrasi adalah manusia. Dengan kata lain, ilmu administrasi
adalah ilmu yang mempelajari manusia.
5. Jenis aliran ontologi ilmu administrasi di antaranya adalah aliran
positivisme dan aliran rasionalisme.
6. Berdasarkan pengertian proses tersebut, manajemen adalah kegiatan
yang terus-menerus, tetapi sistematis. Tidak sembarangan atau asal
saja, melainkan secara teratur.
7. Integrasi berasal dari bahasa Inggris: integration, yang berarti
kegiatan atau peristiwa menggabungkan sehingga menjadi suatu
keseluruhan yang integral. Sementara itu, perkataan “integral”
berasal dari bahasa Latin: integer, yang berarti “tak terpisahkan”.
Mengintegrasikan atau memadukan bagian-bagian sehingga menjadi
suatu kesatuan yang utuh dapat terwujud dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan manusia yang terdapat dalam bagian-bagian tersebut.
8. Koordinasi berasal dari bahasa Inggris coordination. Kata ini
bersumber dari perkataan Latin coordination yang berarti kombinasi
atau interaksi yang harmonis. Jadi, koordinasi dalam manajemen
adalah kegiatan membuat orang-orang yang terlibat dalam suatu
organisasi itu berinteraksi secara harmonis. Koordinasi adalah kerja
sama yang harmonis.
9. Sinkronisasi sebagai terjemahan dari bahasa Inggris synchronization
berasal dari kata sifat synchronous atau bahasa Yunani synchronos
yang berarti bersamaan waktunya. Dalam konteks manajemen,
sinkronisasi berarti kegiatan melaksanakan semua pekerjaan satu
sama lain sesuai waktunya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
ditentukan oleh kesesuaian dan ketepatan waktu.
10. Istilah niaga baru sering disebut kontemporer manajemen yang
digunakan untuk pengertian manajemen perusahaan.
0 Response to "DEFENISI FILSAFAT ADMINISTRASI"
Post a Comment