Dalam mempelajari filsafat administrasi

mempelajari filsafat administrasi

Dalam mempelajari filsafat administrasi, secara pendekatan aksiologis dan etis, filsafat administrasi tidak lepas dari filsafat politik, hukum atau filsafat tertentu dari suatu negara, seperti Indonesia dengan filsafat Pancasila. Jelaskan filsafat administrasi secara aksiologis dan etis, dan berikan contoh !


=== Jawab===

Filsafat administrasi secara pendekatan nilai yaitu yang membahas nilai-nilai dalam administrasi. Dalam penerapan administrasi ini sering berkaitan dengan dengan tata kebiasaan, tata susila, tata laku, tata budaya, dan adat istiadat yang ideal karena dapat

menentukan sikap, pandangan tujuan hidup, serta sikap mental seseorang yang dinilai bersifat luhur dan dimiliki oleh sesuatu masyarakat.

Aksiologi ilmu administrasi adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam angka pemanfaatan, atau dengan kata lain penerapan ilmu administrasi yangteratur dan produktif. Ilmu administrasi yang dimanfaatkan secara positif memungkinkan manusia lebih leluasan untuk berinteraksi dengan sesama manusia maupun dengan

lingkungannya, demikian juga bahwa ilmu administrasi dapat meningkatkan martabat manusia. 

Karena dengan memanfaatkan kebenaran ilmu administrasi akan semakin teruji kualitasnya serta semakin tampak bahwa ilmuwan administrasi sebagai makhluk yang

termulia di muka bumi ini.Sasaran pembahasan aksiologi ilmu administrasi dimulai dari penerapan atau penggunaan sampai pengembangan dan pemanfaatan ilmu administrasi itu sendiri dalam

kehidupan manusia. Dengan demikian, yang menjadi landasan dalam tatanan aksiologi ilmu administrasi, yaitu bagaimana ilmu administrasi digunakan sehingga memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. 

Kebahagiaan dan kesejahteraan merupakan perwujudan harapan manusia yang diinginkan. Aksiologi ilmu administrasi merupakan salah satu bagian dari filsafat ilmu, maka tidak heran begitu banyak pertanyaan yang dapat dimunculkan karena

memang filsafat mencari hakikat kandungan makna yang mendalam. Atau dalam artian aksiologi, ilmu administrasi selalu mencari kebenaran yang hakiki. Pemanfaatan pengetahuan

di bidang ilmu administrasi merupakan faktor penting dalam pertimbangan penggunaannya dalam kehidupan, perilaku dalam beraktivitas, dan penetapan keputusan tindakan manusia.

Dalam penetapan keputusan terhadap suatu kegiatan administrasi, terlebih dahulu dilakukan proses berpikir untuk mempertimbangkan yang terbaik. Ada dua jenis pengaturan dan

keteraturan dalam aksiologi ilmu administrasi. Pertama, pengaturan dan keteraturan berfikir secara rasional, dan kedua, pengaturan dan keteraturan dalam bertindak merealisasi

kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupan manusia. 


Kemudian bagaimana contoh dari aksiologi dalam kehidupan sehari-hari? Aksiologi sendiri membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang kita dapatkan, ranah dari

aksiologi ini adalah etika dan estetika. Apabila kita membahas tentang ilmu pengetahuan mengenai rumah, maka dengan aksiologi kita dapat mengetahui apakah rumah memberi

manfaat untuk kehidupan kita. Misalnya denan kita bisa mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah, kia bisa dengan mudah untuk menentukan dimana kita akan tinggal, tempat seperti

apa yang nyaman dan kita bisa mengenali bahwa rumah itu adalah hal yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Itulah contoh dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap manusia baik individu maupun dalam sebuah organisasi selalu menginginkan cara-cara berfikir dan berlaku etis dalam pelaksanaan kegiatan adminitrasi. Salah satu kunci

keberhasilan dalam proses berfikir dan bertindak di bidang administrasi adalah dasar bangunannya, yaitu pemikiran ilmiah dan kemahiran bertindak dalam aktivitas administrasi

serta pemikiran yang didasari arumentasi logis para ilmuan adminitrasi.Ada dua faktor yang menjadi penyebab timbulnya perilaku tidak etis yang terjadi

dalam praktek administrasi. Pertama, faktor internal yaitu faktor pribadi orang yang melakukan tindakan mal-administrasi. Kedua, faktor eksternal, yaitu faktor yang berada di

luar diri pribadi orang yang melakukan tindakan mal-administrasi, bisa, lemahnya peraturan perundangan, lemahnya pelaksanaan pengawasan, dan lingkungan kerja yang memungkinkan

terbukanya kesempatan untuk melakukan tindakan mal-administrasi.

Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar diri orang yang melakukan tindakan mal-administrasi, bisa berupa, lemahnya peraturan, lemahnya lembaga kontrol, lingkungan

kerja dan lain sebagainya yang membuka peluang (kesempatan) untuk melakukan tindakan korupsi. Meskipun aturan telah dibuat oleh pihak yang berwenang, tetapi masih ada pihakyang menyalahgunakan haknya. Hal ini mengakibatkan tidak terlaksananya proses dan kerja administrasi publik dengan baik dan benar.

Contoh :

Nilai tanggung jawab administrasi efektivitas program dalam organisasi; Nilai-nilai ini harus diwujudkan dalam kerangka tatanan yang dikembangkan

oleh administrasi. Dapatkah manajemen mengendalikan nilai tanggung jawab? Ciptakan keteraturan dalam organisasi dan hasilnya akan berkembang melalui penelitian, penelitian ilmiah, khususnya penelitian filosofis,aksiomatis.

Baca Juga:

Unsur Utama dan Pelengkap Administrasi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dalam mempelajari filsafat administrasi"

Post a Comment